Pages

Minggu, 06 Februari 2011

Hamas Bantah Terlibat dalam Pergolakan di Mesir


Pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil menyerukan media berita Mesir untuk menahan tangan dan lidah mereka untuk menuduh rakyat Palestina bertanggung jawab atas kerusuhan di Mesir.
Al-Bardawil mengecam keras laporan media hari Sabtu kemarin (5/2) yang sengaja dibuat oleh koran Al-Akhbar Mesir yang menuduh Hamas terlibat dalam kerusuhan yang ada di Mesir.
"Pengepungan, agresi dan ketidakadilan telah cukup bagi rakyat Palestina," katanya.
Bardawil menganggap tuduhan itu dirancang untuk mengasingkan Hamas dari barat, menghindari diagnosis tujuan insiden di Mesir dan menyebar krisis ke Jalur Gaza.
Dia menekankan bahwa Hamas memiliki kebijakan untuk tidak campur tangan dalam urusan internal negara-negara asing dan tidak membawa konflik internal di Palestina ke arena lain.
"Fakta di lapangan membuktikan setiap kali adanya tuduhan kepalsuan ini," kata Hassan Abu Hashish, kepala biro media Hamas di Jalur Gaza.
Hamas juga telah membantah keras rumor terkait adanya hubungan Hamas dengan ledakan pipa gas alam di Sinai Mesir yang memasok Yordania dan Israel Sabtu pagi kemarin, dan pemboman Gereja Orang Suci di Alexandria beberapa minggu yang lalu.

Murah Hatinya Warga Gaza, Tentara Mesir di Perbatasan Dipasok Makanan


Selama tiga hari terakhir, warga Gaza telah memberikan makanan kepada tentara Mesir yang terisolasi di perbatasan Gaza sejak awal revolusi rakyat.
Terowongan bawah tanah, yang digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan dasar dari Mesir ke Jalur Gaza, sekarang justru bekerja ke arah yang berlawanan.
Mentara Mesir, yang telah terisolasi di perbatasan Gaza selama 10 hari terakhir, karena pergolakan internal, mendapatkan pasokan makanan berupa roti, makanan kaleng dan perlengkapan lainnya dari daerah kantong pantai miskin melalui terowongan bawah tanah.
Pedagang Gaza juga telah mengirim sayuran, telur dan barang lainnya ke Mesir, di mana pemilik toko kehabisan stok karena pasokan normal terputus akibat kerusuhan itu, Ha'aretz melaporkan Jumat lalu.
Sejak tahun 2006, warga Palestina di Jalur Gaza telah menggunakan terowongan bawah tanah untuk mendapatkan kebutuhan dasar mereka ke daerah kantong yang telah ditutup oleh blokade Israel.
Rafah adalah pintu masuk utama dan pasca keluar antara Mesir dan Jalur Gaza.

Mubarak dan Anaknya Mundur dari Partai Demokratik Nasional


Presiden Mesir Hosni Mubarak dan putranya Gamal Mubarak mengundurkan diri dari posisi mereka di partai yang berkuasa pada saat gerakan anti-pemerintah mengintensifkan protes mereka.
Hosni Mubarak mengundurkan diri sebagai ketua Partai Demokratik Nasional (NDP) bersama dengan sekretaris umum partai Safwat el-Sherif pada hari Sabtu kemarin (5/2), DPA melaporkan. Selain itu, Gamal anaknya, juga ikut mengundurkan diri dari posisinya yang ada di partai.
Hossam Badrawi, anggota dari Parlemen Mesir, diharapkan akan mengambil alih sebagai sekjen, media pemerintah melaporkan.
Perkembangan ini datang pada saat jutaan orang berkumpul di Kairo Tahrir Square untuk melanjutkan aksi hari ke 12, menyerukan Mubarak untuk segera turun.
Warga Mesir juga melanjutkan aksi unjuk rasa besar-besaran anti-pemerintah pada hari Sabtu di kota-kota besar negara itu. Demonstrasi besar juga diadakan di kota-kota lain, termasuk Alexandria dan Suez.
Unjuk rasa umum dilakukan yang sebagian besar adalah aksi damai. Namun, tembakan dan bentrokan antara demonstran dan pasukan pemerintah dilaporkan terjadi di Kairo.
Perkembangan ini datang pada saat Mubarak mengadakan pembicaraan dengan menteri kabinet kunci untuk mencoba dan memulai membangkitkan kembali ekonomi yang terpukul oleh aksi protes yang telah hampir 2 minggu berlangsung.

Aparat Keamanan dan Preman Jarah Pusat Media Internasional di Kairo


Aparat keamanan dan preman menggerebek dan menjarah Pusat Internasional untuk Media di ibukota Mesir, Kairo, pada saat revolusi di negara yang dilanda krisis itu memasuki hari ke 13.
Pusat Internasional untuk Media mengumumkan pada hari Minggu (6/2) bahwa semua peralatan di kantor mereka di Kairo telah disita oleh para penyerang, seorang koresponden Press TV melaporkan.
Sementara itu, kelompok oposisi utama Mesir, Ikhwanul Muslimin, telah memulai pembicaraan bersejarah dengan Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman menuntut penghapusan segera UU Darurat dan meminta adanya jaminan keamanan bagi protes damai.
Pada bagian lain, kerumunan massa besar dari para demonstran Mesir telah memasuki Kairo Tahrir Square untuk menandai hari ke 13 revolusi, yang mereka dijuluki "Hari Martir."
Militer Mesir memperketat keamanan di sekitar alun-alun di ibukota Mesir ersebut.
Presiden Mesir Hosni Mubarak, bagaimanapun, menegaskan bahwa ia akan tetap tinggal di kantornya sampai pemilihan presiden berikutnya pada bulan September.
Pada hari Sabtu kemarin, televisi pemerintah Mesir mengumumkan bahwa Mubarak telah mengundurkan diri sebagai ketua Partai Demokratik Nasional, partai yang berkuasa saat ini.