Pages

Sabtu, 05 Februari 2011

Rumor: Mubarak Memutuskan Untuk Mengundurkan Diri


Rumor menyatakan bahwa Presiden Hosni Mubarak telah memutuskan untuk mengumumkan pengunduran dirinya pada saat jutaan rakyat Mesir turun ke jalan menuntut segera diakhiri pemerintahannya selama tiga dekade.
Jutaan pengunjuk rasa sudah mulai merayakan setelah mendengar desas-desus tersebut di dekat Tahrir Square di Kairo pada hari Jumat kemarin (4/2), Reuters melaporkan.
Namun, sumber-sumber independen belum dapat mengkonfirmasi rumor tersebut, yang telah menyebar di Mesir seperti api.
Di Kairo, pengunjuk rasa masih berada di tahrir Square, titik fokus dari protes anti-Mubarak baru-baru ini.
Mereka mengatakan mereka tidak akan meninggalkan alun-alun tersebut sampai rezim Mubarak digulingkan. Mereka telah menjuluki Jumat sebagai Hari Keberangkatan, mengatakan unjuk rasa besar-besaran bertujuan untuk memaksa Mubarak keluar.
Demonstrasi serupa juga diadakan di Alexandria, Suez, Aswan dan Mansoura. Para pemimpin oposisi telah menyerukan untuk 'Pekan Resolusi' - satu minggu protes terhadap Mubarak.
Ketua Liga Arab Amr Mousa dan Mesir Menteri Pertahanan Hussein Tantawi sempat mengunjungi demonstran anti-pemerintah di Tahrir Square.
Demonstrasi damai Jumat kemarin lebih besar dibandingkan dengan demonstrasi selama dua hari terakhir.
Sementara itu, ratusan ribu orang di seluruh dunia telah mengadakan aksi serupa untuk mendukung revolusioner Mesir.
Di ibukota Tunis Tunisia, pengunjuk rasa berkumpul di dekat Kedutaan Besar Mesir. Mereka mengatakan kepada Presiden Mubarak untuk turun sama seperti Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali yang digulingkan.
Di kota Turki Istanbul, demonstran menyerukan perubahan rezim segera di Mesir.
Di ibukota Libanon, Beirut, orang-orang berkumpul di luar Kedutaan Besar Mesir, menyerukan reformasi politik di Mesir.

Ribuan pengunjuk rasa Malaysia, yang turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan untuk revolusi Mesir, bentrok dengan polisi saat mereka berpawai menuju ke Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur, seorang koresponden Press TV.
Mereka menuntut Presiden AS Barack Obama menekan mitra Mesir mereka untuk turun.
Di ibukota Iran, Teheran, demonstran turun ke jalan setelah Shalat Jumat, meneriakkan slogan-slogan anti Israel, Amerika Serikat, dan Mubarak.
Mereka membakar gambar Mubarak dan Obama, membakar bendera Amerika dan Israel.
Demonstrasi serupa juga dilakukan di negara-negara lain seperti Republik Ceko, Belgia, Yordania, dan Thailand untuk menunjukkan solidaritas dengan pengunjuk rasa di Mesir.

0 komentar:

Posting Komentar